Sebagian kakak akan merasa senang jika dianggap hebat oleh adik yang mengidolakannya. Namun, tidak semua kakak senang diidolakan, diikuti bahkan ditiru mentah-mentah oleh adik. Jangan sampai keinginan adik untuk terlalu mengidolakan kakak menghambat perkembangan identitasnya sendiri kelak. Adik dan kakak, masing-masing tentu memiliki keunikan tersendiri yang perlu dikembangkan secara terpisah.
Agar kakak dan adik memiliki hubungan yang baik, namun masing-masing tetap dapat mengembangkan identitas dan keunikkan masing-masing, tempuhlah cara di bawah ini:
1. Pahami bahwa setiap anak adalah individu yang unik dan berbeda dengan anak lain, sehingga tidak bisa disamaratakan. Caranya:
Jangan paksa mereka memakai sesuatu yang sama, misalnya pakaian atau sepatu yang sama.
Jangan paksa mereka untuk memiliki minat, selera, maupun bakat yang sama. Bantulah mereka mengembangkan diri sesuai dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Biarkan sekali-sekali mereka bermain sendiri, atau dengan teman masing-masing. Pahami, bahwa terkadang kakak adik butuh berpisah untuk suatu waktu tertentu, demi mengembangkan dirinya masing-masing.
Hindari membanding-bandingkan anak yang satu dengan yang lain, apalagi memberi label atau julukan.
2. Berikan hadiah atau ‘reward’ sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dari hadiah ulang tahun sampai pujian atau pelukan sebagai dukungan. Caranya:
Pahami kebutuhan atau keinginan masing-masing, dan beri hadiah sesuai dengan temuan Anda itu. Misalnya si A yang senang menggambar akan lebih senang diberi peralatan gambar, dan si B, adiknya, senangnya membaca sehingga lebih senang diberi buku bacaan.
Dalam memberi dukungan, ada anak yang senang jika dipeluk, namun anak lain cukup diberi usapan di kepala atau di bahu sudah membuatnya senang.
3. Lewatkan waktu bersama masing-masing anak secara terjadwal. Caranya:
Jika Selasa sore Anda akan menemani si sulung les balet, buatlah Kamis sore sebagai ganti bagi adik untuk Anda ajak main balok berdua.
Luangkan waktu untuk mengajak masing-masing anak, misalnya makan di restoran berdua saja, sambil mengajaknya bercakap-cakap sekaligus mencoba untuk memahami diri mereka masing-masing. Cara ini akan membuat setiap anak merasa spesial dimata kedua orangtuanya.
4. Jika adik terus menerus mengekor dan mengikuti kakak sehingga kakak tidak nyaman, tanyakan apa maksudnya. Bisa saja adik tengah belajar dengan cara mencontoh kakak.
Beri penjelasan dengan bahasa sederhana bahwa mencontoh tidak berarti harus meniru mentah-mentah apa yang dilakukan kakak.
Jelaskan dengan bahasa sederhana pada adik bahwa ia juga punya kelebihan dan keunikan yang dapat dikembangkan, berbeda dari kakak.
5. Jika kedua anak memiliki minat dan bakat di bidang yang sama, biarkan saja. Sebab, meski memiliki minat dan bakat sama, namun pasti setiap anak punya keunikan yang berbeda, yang dapat dikembangkan. Misalmnya, strategi atau gaya yang berbeda. Biarkan mereka menggali dan memperkaya diri dengan keunikan masing-masing.
Sekian info dari saya. Maaf kalau agak panjang. Tapi coba deh baca, akan terasa nikmat dan khasiatnya ^^